Selasa, 21 April 2009

TEKNIK PEMBUATAN PUPUK KANDANG

Ada dua teknik sederhana dalam pembuatan pupuk kandang dari kotoran sapi, yaitu secara terbuka dan secara tertutup.

Teknik pembuatan pupuk kandang secara terbuka dapat dilakukan sebagai berikut :

  • Lokasi didekat kandang dibersihkan sebagai tempat pembuatan pupuk kandang.
  • Tempat kotoran sapi dibuat berbentuk segi empat atau persegi panjang dengan ukuran 2,5m X 2.0m atau sesuai dengan kebutuhan.
  • Buat galangan dari tanah di sekeliling tempat pembuatan pupuk kandang untuk mencegah masuknya air atau rembesnya air ke dalam tumpukan kotoran sapi.
  • Buat naungan sederhana berupa atap dari bahan yang murah seperti rumbia atau dedaunan kering lainnya untuk mencegah masuknya air dari atas pada waktu hujan.
  • Kotoran sapi dan sisa pakan ditimbunkan ke dalam tempat kompos yang telah disediakan.
  • Pupuk kandang dibiarkan selama sekitar 3 bulan dan setelah itu barulah digunakan untuk memupuk tanaman.

Teknik pembuatan pupuk kandang secara tertutup tidak jauh berbeda dengan pembuatan pupuk kandang secara terbuka, adapu cara pembuatannya sebagai berikut :

  • Tentukan lokasi disekitar kandang untuk pembuatan pupuk kandang.
  • Digali sebuah lobang dengan ukuran sesuai kebutuhan tetapi dalamnya tidak lebih dari 1,0 m. Lubang yang terlalu sempit dan terlalu dalam akan menyulitkan pengambilan pupuk kandang.
  • Dinding lubang tempat penampungan pupuk kandang sebaiknya terbuat dari bahan yang dapat mencegah terjadinya rembesan air dari bagian luar lubang, misalnya plastik.
  • Lantai tempat penampungan pupuk kandang jangan disemen, tetapi dibiarkan saja tetap dari tanah agar air dari kotoran sapi dapat merembes ke bawah tanah.
  • Kotoran sapi dan sisa-sisa pakan dimasukkan ke dalam lubang yang telah dibuat dan setelah penuh (jangan terlalu penuh ke atas), lubang ditutup dengan tanah bekas galian setebal sekitar 30 cm.
  • Buat naungan sederhana berupa atap dari daun rumbia ataupun dari dedaunan kering lainya.
  • Pupuk kandang dibiarkan selama sekitar 3 bulan dan setelah itu baru dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.

Penggunaan pupuk kandang sebagai pupuk tanaman dapat dilakukan dengan cara menebarkan secara langsung disekitar tanaman atau dengan cara dibenamkan dibawah permukaan tanah pada saat dilakukan pengolahan tanah. Namun penggunaan pupuk kandang dari kotoran ternak yang paling baik adalah dengan cara membenamkannya ke permukaan tanah si sekitar tanaman yang akan dipupuk.

KOTORAN SAPI SEBAGAI PUPUK KANDANG

Ada dua jenis pupuk yang dikenal sekarang, yaitu pupuk anorganik (pupuk kimia) dan pupuk organik (kompos). Kompos dapat terbuat dari kotoran ternak seperti sapi, daun-daunan, atau kombinasi keduanya. Kompos dari kotoran sapi biasanya berupa campuran kotoran sapi, urine, dan sisa-sisa pakan yang diendapkan pada suatu tempat tertentu selama beberapa waktu. Kompos dari kotoran ternak, dapat memperbaiki struktur tanah dan penyediaan unsur hara tanah. Penggunaan pupuk kandang secara murni maupun dikombinasikan dengan pupuk anorganik sangat berperan dalam meningkatkan produktivitas tanaman pertanian melalui perbaikan struktur tanah dan penyediaan unsur hara.

Penggunaan pupuk kandang dalam jangka waktu lama akan memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aerasi tanah, sedangkan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dalam jangka waktu lama akan mengeraskan tanah sehingga daya responnya cenderung menurun. Untuk menjaga keseimbangan sifat fisik dan kimia tanah serta mencegah tanah dari kerusakan maka lebih baik melakukan pemupukan dengan pupuk kandang yang dikombinasikan dengan penggunaan pupuk buatan/kimia. Penggunaan kotoran sapi menjadi pupuk untuk melestarikan kesuburan tanah bukan saja akan melestarikan lingkungan, melainkan juga akan meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi dari kotoran sapi pada usaha peternakan, khususnya usaha penggemukan sapi.